Dialog tersebut mempertemukan lebih dari 60 perwakilan dari pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi, pemuda, dan mitra pembangunan. Dirancang sebagai diskusi yang dinamis dan interaktif, sesi tersebut membahas tiga tema inti: i) bagaimana memanfaatkan AI untuk memajukan pembangunan yang inklusif, ii) etika dan tata kelola AI dan transformasi digital, dan iii) bagaimana AI akan membentuk masa depan pekerjaan di tengah kemajuan teknologi yang pesat.
“Digitalisasi dan AI sedang memengaruhi masyarakat. Pertanyaan utamanya adalah bagaimana kita dapat memastikan transformasi ini menghasilkan hasil yang lebih inklusif dan adil” kata Sujala Pant, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia. “Laporan ini mendorong kita untuk melihat AI tidak hanya sebagai alat, tetapi sebagai tanggung jawab, untuk merancang kebijakan yang berpusat pada manusia.”