<strong>JENGGALA.ID</strong> - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan sejumlah ulama besar dari Mesir di kediamannya yang terletak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ulama-ulama Mesir yang hadir meliputi Syekh Ali Jum'ah, Penasihat Presiden Mesir Osama Azhari, Mantan Rektor Al Azhar Kairo, Syekh Ibrahem Al Alhudhud, Ketua Majelis Sufi Mesir, Syekh Abdul Hadi El Alqosobi, dan dai terkenal Mesir, Syekh Jaber Baghdadi. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU), Habib Khilal Al Aidid, serta penerjemah Habib Ali Bahar. Megawati ditemani oleh beberapa tokoh seperti Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid, mantan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, dan Ketua DPP PDIP, Rokhmin Dahuri.<!--nextpage--> Megawati menjelaskan bahwa para ulama ini datang ke Indonesia dalam rangka menghadiri undangan PBNU untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka juga ingin bertemu dengannya. Megawati merasa terhormat atas keinginan para ulama untuk bertemu dengannya, terutama karena ia terus memperjuangkan hak-hak perempuan, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Pertemuan ini berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. Megawati menyambut para tamu di pintu rumahnya dan mengundang mereka masuk. Setelah berkumpul di ruang pertemuan, Syekh Ali Jum'ah memperkenalkan anggota delegasinya dan menyatakan kebahagiaannya bisa bertemu dengan Megawati. Megawati juga merasa terhormat dengan kehadiran ulama-ulama besar Mesir tersebut dan berharap pertemuan ini dapat memberikan inspirasi bagi perempuan Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa kaum perempuan juga memiliki kemampuan untuk berdiskusi dengan ulama-ulama besar secara terhormat.<!--nextpage--> Pertemuan ini berlangsung lebih dari satu jam, membahas berbagai topik seperti isu geopolitik, agama, Bangsa Asia Afrika, dan kondisi Timur Tengah. Syekh Ali Jum'ah juga menyoroti pidato Megawati di Sidang Umum ke-58 PBB dan menyatakan penghargaannya terhadap sikap dan prinsip Megawati dalam menciptakan dunia yang adil untuk semua warga dunia. Selain itu, Syekh Ali Jum'ah menyinggung peran Indonesia dan Proklamator RI Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Asia dan Afrika, terutama dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung. Pertemuan ini ditutup dengan pertukaran cenderamata dan foto bersama. Megawati memberikan kain batik, sementara Syekh Ali Jum'ah memberikan sebuah tasbih dengan mata tasbih berwarna hitam dan hijau tosca. Mereka berharap agar Megawati dapat mengunjungi Mesir suatu saat nanti.<!--nextpage-->