
Masyarakat Larantuka pun menyadari bahwa Tuan Ma yang dihormati selama ini adalah sebuah ajaran yang diakui secara dunia. Setelah hal tersebut, masyarakat merubah cara wujud doa menjadi ritus-ritus penghormatan dalam tradisi katolik.
Pada tahun 1665, Raja Larantuka yang Bernama Ola Adobala dibaptis dan menyerahkan tongkat kerajaan kepada Bunda Maria Reinha Rosari. Sejak saat itu, Larantuka sepenuhnya menjadi Kota Reinha, sedangkan para raja menjadi abdi dari Bunda Maria.
Sehingga, Larantuka menjadi Kerajaan Katolik pertama di Nusantara
Walaupun kerajaan ini sudah tidak ada lagi sejak tahun 1859, saat Portugis kalah dan memberikan Flores (termasuk Larantuka) kepada Belanda, namun pengaruhnya masih kuat dan terus mengakar hingga saat ini yang dapat dilihat dari tradisi Semana Santa (bahasa portugis) atau Pekan Suci Paskah Umat Katolik setiap tahunnya. (Salsa Bellen)