Sejauh ini, sektor konstruksi menjadi penyerap utama pembiayaan investasi BRI Finance, dengan objek utama berupa alat berat, kendaraan operasional, dan proyek investasi produktif lainnya. Menurut Wahyudi, permintaan dari sektor ini tetap tinggi seiring berlanjutnya proyek infrastruktur dan pembangunan nasional. “Permintaan dari sektor konstruksi tetap tinggi, mendorong kebutuhan pembiayaan untuk alat berat, kendaraan operasional, serta proyek investasi produktif lainnya,” tambahnya.
Wahyudi mengungkapkan bahwa ketidakpastian ekonomi, selektivitas debitur, risiko kredit, dinamika suku bunga, dan perlambatan beberapa sektor juga menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan memperkuat analisis kelayakan, manajemen risiko, strategi pembiayaan selektif dan terdiversifikasi, serta mempercepat digitalisasi proses agar penyaluran pembiayaan lebih cepat, efisien, dan tetap prudent.












