Tersangka menggunakan dua senjata tajam yang berbeda untuk melukai kedua orang tuanya. Untuk menghujamkan tusukan berulang kali pada ibunya, ia memanfaatkan pisau yang tersedia di rumah. Sementara itu, untuk melukai ayahnya, Rifki menggunakan golok.
“Tersedia pisau di dapur saat itu, dan mengenai golok kami masih melakukan penyelidikan apakah memang umumnya ditempatkan di dekat pintu seperti yang dinyatakan,” jelas Arief.
Saat peristiwa mengerikan ini terjadi, anak bungsu dalam keluarga sedang berada di sekolah. Sementara itu, Rifki telah lama terlibat dalam usaha keluarga, yakni bisnis daur ulang yang berfokus pada pengumpulan barang-barang bekas seperti kertas dan kardus.