” Kami meminta dengan sangat hormat PT Kalla Arebama segera tinggalkan wilayah kami,” sebut Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi Kevin Lempoi sebagai pembicara dalam RDP tersebut.
Kevin didampingi tokoh adat Rampi Moleh Karel, To Kei Tongko Rampi (Kepala Suku) Jhon Senimin mengatakan, atas dasar beberapa pertimbangan itu, seluruh masyarakat To Rampi menolak keras kehadiran perusahaan pertambangan PT Kalla Arebama.
Menurut mereka, akan lebih banyak dampak negatif dibanding positif, dengan hadirnya perusahaan tambang di bumi mereka. Karena selama itu kami tidak pernah melakukan pertemuan dengan PT tersebut dan belum ada kesepakatan. Seh8ngga terbitnya izin mulai dari eksplorasi sampai kepada izin produksi yang telah berubah status.
“Kami menolak kehadiran tambang karena akan mengancam keberlangsungan hidup anak cucu di masa akan datang,” tambah mereka pada media ini, Selasa 6 Agustus 2024.