“Balsam sendiri bersifat menghangatkan, otomatis membuat pembuluh darah melebar,” kata Ismiralda.
“Selain itu (penggunaan balsem dan salep pereda nyeri) dapat menimbulkan efek iritasi pada kulit sehingga membuat peradangan lebih lanjut,” tambahnya.
Sebagai gantinya, Ismiralda menyarankan penggunaan obat-obatan yang sesuai dan dirancang khusus untuk mengatasi masalah jerawat. Ia juga memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap tren kecantikan yang belum terbukti secara ilmiah.
Baca juga : WALHI Jabar Soroti Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional
“Gunakan obat yang sesuai dan jangan mudah mengikuti tren. Kan kita tidak tahu yang membuat tren itu bener-bener pakai obat tersebut atau tidak. Atau mungkin hanya demi konten saja, akhirnya menyesatkan,” jelas Ismiralda.