“Terus saya bilang, saya punya jam kematian lho. Jam kematian dia dibunuh, karena jelas dia dibunuh kan. Bu Tuti dibunuh sekitar jam 02.00 – 04.00 pagi, Amel jam 04.00 – 06.00,” ujar dr Hastry.
Karena, kepolisian seharusnya bisa memeriksa DNA dari orang yang handphone-nya aktif selama jam kemarian Tuti dan Amel. Apalagi, dr Hastry mengaku sudah menemukan 2 DNA yang diduga kuat pelaku saat memeriksa TKP.
“Nah cyber main dong di jam-jam itu, handphone siapa yang online. Ambil lah DNA-nya, kita di TKP itu sudah ada dua DNA yang kita duga pelaku yang asing,” ujarnya.