Tommaso Treu, seorang profesor fisika dan astronomi di University of California, Los Angeles (UCLA), mengungkapkan dalam pernyataannya, “Sebelum teleskop Webb dinyalakan, hanya setahun yang lalu, kita bahkan tidak bisa membayangkan mengkonfirmasi galaksi yang begitu redup.”
Baca juga : Pelangi: Misteri Fisika dan Mitos di Balik Keajaiban Alam Semesta
Dalam beberapa ratus juta tahun pertama setelah Big Bang, alam semesta mulai mendingin, dan ini memungkinkan proton dan elektron bergabung membentuk atom hidrogen.
Hal ini menghasilkan lapisan gas hidrogen yang sangat padat, yang pada gilirannya memblokir cahaya dan menyelimuti kosmos dalam kegelapan.
Reionisasi kabut hidrogen merupakan proses penting dalam sejarah awal alam semesta. Pada saat proton dan elektron terbentuk dan membentuk atom hidrogen, kabut hidrogen yang melingkupi alam semesta menjadi transparan lagi.