Pemulihan ekonomi dan berakhirnya status pandemi memberikan ekspektasi yang tinggi atas kinerja pemerintahan. Pertumbuhan ekonomi berangsur-angsur pulih dan kini bertahan di atas 5 persen, angka yang cukup tinggi dibanding beberapa negara lain.
Demikian pula dengan gejolak inflasi yang dipicu disrupsi rantai pasokan komoditas pangan dan energi, serta faktor geopolitik khususnya perang di Ukraina, berhasil diatasi. Ancaman masih muncul dari dampak El Nino dan larangan ekspor pangan oleh sejumlah negara.
Tetap tingginya tingkat kepuasan pada paruh kedua pemerintahan Jokowi, ditambah terpaan pandemi dan perang, memberikan optimisme bagi publik untuk arah pembangunan yang dirasa sudah tepat menuju target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Pembatasan masa jabatan yang diatur dalam konstitusi membuat Jokowi tak bisa berlaga pada Pemilu 2024. Alhasil, publik menaruh harapan pada kepemimpinan nasional berikutnya yang bisa membawa keberlanjutan program-program Jokowi pascapemilu.