Kita butuhkan empati yang kuat dari seorang pemimpin untuk turun langsung dan memahami kebutuhan masyarakat. Empati disini adalah dengan mendengarkan berbagai keluhan serta mencari jalan keluar terhadap permasalahan sosial tersebut.
Viani mencontohkan, kebijakan pembangunan insfrastruktur jalan, perlu memperhatikan dampak lingkungan serta masyarakat sekitar, sehingga tidak muncul permasalahan baru dikemudian hari. Disinilah empati menjadi penting untuk melihat faktor humanisme, terlepas dari pertumbuhan ekonomi semata.
” Nah, kita rakyat Sulawesi Selatan sudah bisa menilai untuk menentukan figur pemimpin yang inklusif pada kontestasi pemiluhan gubernur dan wakil gubernur pada 27 November 2024 nantinya,” jelasnya.
Pewarta: Yustus