Ewon menyebut tak perlu jauh-jauh pada kerusakan tanah akibat dilintasi oleh motor trail yang biasanya banyak memilih waktu akhir pekan. Suara yang ditimbulkan menjadi gangguan awal bagi habitat satwa di hutan yang menjadi jalurnya.
“Jangankan bekas jejak ban, dengan suaranya saja itu kan bisa menyebabkan rusaknya ekosistem. Dengan suara bising knalpotnya saja itu kan binatang yang habitatnya di situ dan peka terhadap alam yang memitigasi potensi bencana dengan sensor telinga jadi terganggu,” kata Ewon.
Kang Ewon menyadari aktivitas yang dilakukan para penghobi trail itu berkaitan erat dengan sensasi dan kepuasan yang didapat.
Namun Kang Ewon juga meminta ada tanggung jawab untuk sama-sama menjaga ekosistem secara keseluruhan.
“Kita tidak melarang seseorang memiliki hobi motor trail, tetapi alangkah baiknya tidak masuk kedalam kawasan hutan yang selama ini kami jaga,” tuturnya.