“Butuh proses dan waktu yang Anjang, menjadi contoh bagi masyarakat adalah upaya untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat melaksanakan program, dari satu orang pemburu sampah hingga mencapai puluhan orang di setiap RT di desa Kertawangi,” ungkapnya.
Ia mengajak daerah lain bisa mengikuti program kampung kurang sampah ini, pasalnya, disaat orang ramai dan gelisah ketika sampah tidak bisa diangkut, justru Desa Kertawangi tidak sedikitpun terpengaruh dari terhambatnya angkutan sampah.
“Masyarakat desa Kertawangi tidak ada keluhan sampah, tidak seperti warga lain yang gelisah akibat tumpukan sampah yang membusuk akibat lama tidak diangkut, ayo masyarakat lainnya kita bersama perangi sampah sejak sekarang, sehingga tidak mengandalkan angkutan dari pemerintah,” pungkasnya.(Uwo-)***