Ethereum, sebagai blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin, telah menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan ekosistem yang mendukung smart contract, NFT, DeFi, dan berbagai aplikasi Web3, ETH kini dipandang bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai aset produktif dengan nilai utilitas tinggi. Tak heran, Ethereum kini menarik minat banyak institusi sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset digital.
Menurut data dari Etherscan, wallet Ethereum yang diasosiasikan dengan SharpLink menunjukkan pola akumulasi konsisten sejak awal tahun. Tidak ada tanda-tanda likuidasi besar, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki orientasi jangka panjang terhadap kepemilikan ETH-nya. Hal ini semakin menguatkan narasi bahwa Ethereum kini diakui sebagai bagian dari aset treasury korporasi, sejajar dengan obligasi dan aset keuangan tradisional lainnya.