Sedangkan untuk saat ini, pihaknya melakukan pengenalan pada seluruh siswa SMP di Cianjur, agar terbiasa dengan Kurikulum Merdeka yang akan menggunakan metode belajar yang lebih membentuk karakter siswa.
“Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang tengah disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Belum menjadi kurikulum nasional, kurikulum ini awalnya merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Darurat,” katanya.
Helmi menuturkan Kurikulum Merdeka telah diadopsi 300 ribu sekolah di Indonesia, kementerian memproyeksikan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam agar siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi,” katanya.