Sementara itu, saham MARI mengalami penurunan sebanyak 44 poin atau 34,38 persen dari 128 menjadi 84. Saham MARI diperdagangkan dalam kisaran 84-108 per lembar. Volume perdagangan MARI mencapai 185,4 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp441,2 miliar. Pemegang mayoritas saham MARI adalah PT Beyond Media sebesar 40,35 persen, PT Mahaka Media 16,37 persen, dan masyarakat sebesar 43,28 persen.
Pada pagi hari Selasa (24/10), saham ABBA dibuka pada posisi 76 dengan penurunan 5 poin atau 6,17 persen, sedangkan saham MARI berada di posisi 81 dengan penurunan 4 poin atau 4,76 persen.
Menurut Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee, penurunan saham ABBA dan MARI terkait erat dengan gagalnya pencalonan Erick sebagai cawapres. Sebelumnya, saham kedua perusahaan tersebut menguat karena spekulasi tentang Erick sebagai cawapres. Pengamat Pasar Modal PT Dinamika Gelora Satya Oktavianus Audi juga menekankan isu-isu seputar Mahaka Group dan Erick memengaruhi kinerja saham. Namun, secara objektif, penurunan saham juga dipengaruhi oleh laporan keuangan MARI pada kuartal III 2023 yang mencatatkan kerugian.