Lanjut Mursalim, bukan hanya dirinya yang diresahkan, bahkan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama juga cukup khawatir dengan adanya arena tersebut, namun sayangnya aparat kepolisian seolah-olah tutup mata dengan adanya arena judi sabung ayam.
“Kami selaku warga Desa Keurea mendesak aparat kepolisian untuk segera menindaki para penyelenggara judi sabung ayam, kalau perluh arena yang sudah bertahun-tahun didirikan didalam kompleks perkebunan sawit tersebut harus dibingkar dan pelakunya juga harus diamankan untuk menimbulkan efek jera bagi para penjudi,” harap Mursalim.
Terpisah salah satu istri karyawan PT. IMIP yang berdomisili di Desa Keurea mengaku cukup menyayangkan dengan adanya arena judi karena suaminya dan tetangga kontrakan mereka juga ikut terlibat main judi sabung ayam yang berimbas ke persoalan rumah tangga mereka.