JENGGALA.ID – Produsen mesin pesawat terbang Rolls-Royce Holdings telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.500 karyawannya di seluruh dunia. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi biaya operasional dan mengatasi kinerja yang buruk selama beberapa tahun terakhir.
Pihak Rolls-Royce mengklaim bahwa PHK ini adalah bagian dari rencana perombakan strategis yang lebih luas untuk meningkatkan efisiensi biaya. Restrukturisasi ini berpotensi menyebabkan PHK terhadap sekitar 6 persen dari total 42 ribu tenaga kerja global, yaitu sekitar 2.000-2.500 orang.
Rolls-Royce, yang harus dibedakan dari Rolls-Royce Motor Cars, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh BMW, saat ini sedang berupaya membangun organisasi yang lebih ramping dan efisien agar dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham. Demikian diungkapkan oleh CEO Tufan Erginbilgic dalam pernyataan resminya.