Dia menuturkan kegiatan karya wisata perlu dilakukan oleh sekolah, namun pelaksanaannya jangan sampai memberatkan siswa.
“Yang namanya study tour, menurut saya, perlu-perlu saja karena tidak semua ilmu itu didapatkan di kelas. Tapi biasanya dinamis. Jadi kuncinya itu selama tidak memberatkan karena harus kasihan juga dengan siswa yang tidak mampu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya menambahkan berdasarkan keterangan dari pihak sekolah kegiatan karya wisata akan tetap dilaksanakan.
“Jadi terkait dengan pelaksanaan study tour, kepala sekolah menyampaikan kegiatan tetap akan dilaksanakan hanya waktunya diundur menjadi pertengahan Juni, ya,” kata Wahyu.
Dia mengatakan SMAN 21 Bandung sudah diminta untuk berkomunikasi dengan Cabang Dinas Wilayah 7 untuk menjelaskan duduk perkara masalah tersebut.