Pada saat yang sama, para rabi menyalakan lilin Shabbat sambil membacakan doa Yahudi untuk mereka yang tewas atau yang dikenal sebagai kaddish.
Rabbi May Ye menyatakan, “Di saat Shabbat biasanya adalah hari istirahat, kami tidak bisa beristirahat karena genosida sedang berlangsung atas nama kami. Kehidupan orang-orang Palestina dan Israel saling terkait, dan keselamatan hanya bisa datang dari keadilan, kesetaraan, dan kebebasan untuk semua.”
Perang antara Hamas dan Israel yang pecah pada 7 Oktober semakin memanas setelah Israel mengumumkan intensifikasi serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada Jumat malam.
Perang ini juga mempersulit koordinasi akses bantuan kemanusiaan karena terputusnya saluran komunikasi, sehingga badan-badan kemanusiaan kehilangan kontak dengan staf mereka di Gaza. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 8.700 orang, dengan sekitar 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel menjadi korban. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 3 ribu anak telah tewas akibat konflik ini.