“Iya, suasana di sana hampir mirip dengan di sini,” ungkap Putri.
Selama kunjungannya, Putri Ariani juga berbagi momen ketika ia membaca tiga ayat pertama dari Surah Ar-Rahman. Ia didampingi oleh Fadwa Hayes, Asisten Dekan Musik dari The Juilliard School.
“Tindakan ini adalah permintaan dari staf sekolah, karena beberapa di antaranya adalah muslim,” jelas Putri.
Putri masih memiliki tekad untuk menyelesaikan pendidikannya di SMM Yogyakarta. Di samping itu, sekolah memberikan dukungan untuk melanjutkan pendidikan sambil tetap berkarya di dunia musik.
Ayah Putri, Ismawan Kurnianto, menyatakan bahwa keluarga mendukung sepenuhnya setiap keputusan yang diambil oleh putrinya, termasuk dalam menjalani karier sebagai seorang musisi.
The Juilliard School adalah salah satu institusi seni pertunjukan terkemuka di dunia. Sekolah ini awalnya didirikan pada tahun 1905 oleh Frank Damrosch dengan nama Institute of Musical Art. Seiring berjalannya waktu, program-program tari dan drama juga ditambahkan, dan sekolah ini berganti nama menjadi The Juilliard School, mengambil nama dari filantropis utama, Augustus D. Juilliard, yang mendukung sekolah ini.