Maruarar juga menjelaskan bahwa Kementerian PKP mendukung kelanjutan program ini dan akan menyesuaikan pembiayaan agar lebih efisien. Sebelumnya, program ini menggunakan anggaran APBN sebesar 75% dan dana dari perbankan 25%. Namun, untuk efisiensi, proporsi ini akan diubah menjadi 50% APBN dan 50% perbankan. “Dengan perubahan ini, kita berharap bisa menghemat anggaran tanpa mengurangi manfaat program untuk masyarakat,” tambah Maruarar.
Program yang Berhasil dan Diminati
Salah satu keunggulan dari KPR FLPP adalah rendahnya tingkat kredit macet. Artinya, banyak masyarakat yang mampu membayar cicilan mereka dengan lancar, bahkan ada yang melunasi pinjaman lebih cepat dari jadwal. Hal ini menunjukkan bahwa program ini berhasil membantu masyarakat untuk memiliki rumah.