Siti mengakui setiap pekan peristiwa karhutla di sejumlah daerah selalu terjadi. Atas dasar itu Kementerian LHK mengikuti setiap perkembangannya dan melakukan monitoring sembari menangani karhutla.
Ia berkomitmen tidak membiarkan dampak karhutla meluas atau menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan.
“Hari ini dapat laporan, tadi malam pukul 22.00 WIB, Gunung Lawu kebakaran, sebelumnya Bromo Tengger, sebelumnya lagi di Arjuno dan lain-lain itu kita sedang ikuti juga,” ujarnya.
Pada dasarnya, kata dia, peristiwa karhutla selalu terjadi saat musim kemarau. Namun pihaknya menilai kondisi saat ini juga dipengaruhi dengan adanya peningkatan suhu panas.
“Faktor panas iya, tadi catatannya 39 derajat hari ini, biasanya kalau di DKI rata-rata, 33 derajat. Di sini 36 derajat, makin ke timur sudah 39 derajat,” jelasnya.