Dia merinci, dari 18 badak yang hilang dari pantauan, tiga dinyatakan mati sehingga tersisa 15 yang dinyatakan hilang.
Dari jumlah tersebut, tujuh ekor di antaranya adalah badak betina. Padahal, rasio jenis kelamin yang wajar antara badak jawa jantan dan betina adalah satu banding satu.
“Kehilangan tujuh individu betina ini tentunya akan menjadi kehilangan yang sangat besar untuk untuk kestabilan populasi yang ada di Ujung Kulon,” tegas Riskzi.
Terdapat dua data populasi untuk menghitung jumlah badak di TNUK. Pertama adalah badak yang tertangkap oleh kamera pemantau.
Tahun 2021, terdapat 56 ekor badak tertangkap kamera, sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut jumlah badak di wilayah taman nasional tersebut adalah 76 ekor.