Ada beberapa skenario yang ditampilkan dalam simulasi tersebut. Mulai dari pengamanan masa pendaftaran para calon, masa kampanye, masa tenang, masa saat pemungutan suara hingga pasangan calon terpilih.
Selain mengamankan aksi demontrasi massa pendukung yang melakukan protes terhadap KPU, skenario juga menampilkan adanya pembebasan pasangan calon terpilih yang disandera oleh anggota pasangan calon yang kalah.
“Simulasi itu bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap kesiapan kita dalam proses pemilu dan pilkada nanti. Artinya seluruh personel harus siap di segala kemungkinan hal-hal yang akan terjadi,” sebut Kapolres Luwu Utara AKBP Galih Indragiri.
Selain kepolisian, proses pengamanan Pilkada dan Pemilu juga melibatkan satuan lain. Seperti diantaranya TNI, Dinas Perhubungan hingga Satpol PP. Kendaraan taktis puluhan personel Brimob dengan peralatan lengkap juga tidak luput dalam aksi simulasi yang mengundang decak kagum hadirin dan masyarakat yang menyaksikan.