Humas UIN Alauddin Makassar, Ismi Sabariah, yang dihubungi untuk memberikan pernyataan terkait kasus tersebut, belum memberikan respons.
Kasus pembuatan uang palsu yang melibatkan institusi pendidikan ini menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan mengenai pengawasan internal kampus serta kewaspadaan terhadap tindak kriminalitas di lingkungan akademik.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, mengonfirmasi bahwa salah satu pegawainya telah ditangkap oleh pihak kepolisian. “Kami ingin menegaskan bahwa yang ditangkap adalah oknum, bukan perwakilan institusi,” ujar Hamdan Juhannis dalam sebuah keterangan tertulis.
Hamdan menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan rincian terkait kasus tersebut, dan belum ada pernyataan resmi yang disampaikan kepada pihak kampus.