Pemanfaatan data yang kurang optimal juga merupakan salah satu hambatan, menghalangi kemampuan untuk memperjelas fokus kampanye dan meningkatkan strategi engagement.
Khususnya di sektor B2B, perusahaan menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi dan melibatkan kelompok pembeli (engaged buying groups), yang sangat penting untuk mendorong penjualan dan memastikan pengembalian investasi atau ROI (Return of Investment) yang tinggi.
Kurangnya pemahaman yang jelas tentang pengambil keputusan (decision-makers) menyebabkan pendekatan pemasaran menjadi tidak efisien.
Selain itu, kurangnya pengembangan profil pelanggan (customer persona) yang jelas membuat perusahaan sulit menyesuaikan pesan mereka dengan efektif, yang mengarah pada komunikasi yang umum dan tidak personal.