Perang Antar-Etnis Pecah di India, Puluhan Ribu Orang Mengungsi

Jenggala.id - Terjadi tragedi kekerasan hingga perang antar-etnis di Negara Bagian Manipur, India yang telah menelan korban jiwa lebih dari 50 orang. Sejumlah ratusan orang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 23.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat rentetan kekerasan tersebut. Pada hari Senin, 8 Mei 2023, sejumlah pejabat dari rumah sakit di kota Imphal selaku ibu kota Negara Bagian Manipur menginformasikan bahwa setidaknya 55 orang telah meninggal dunia dan 260 orang lagi harus mendapatkan perawatan di rumah sakit sejak terjadinya bentrokan antara kelompok etnis Kuki dan Meitei. Sementara itu, militer India dalam pernyataan terpisah menyatakan bahwa 23.000 warga sipil harus mengungsi dari daerah tersebut akibat terjadinya kekerasan perang antar-etnis. Beberapa dari mereka harus ditampung di pangkalan militer dan garnisun yang ada di Negara Bagian tersebut. Baca juga : Populasi India akan Menggeser China Rentetan kekerasan ini melibatkan kelompok etnis Kuki dan Meitei yang terlibat dalam bentrokan di jalanan kota Imphal serta lokasi lainnya. Pertikaian antara Kuki dan Meitei bermula dari unjuk rasa ribuan orang anggota kelompok etnis itu yang menentang kemungkinan Meitei diakui sebagai 'scheduled tribe' di India. Meitei, yang merupakan kelompok etnis mayoritas di negara bagian Manipur, telah lama berjuang untuk mendapatkan pengakuan sebagai 'scheduled tribe', yang akan memberikan mereka akses terhadap berbagai keuntungan pemerintah, termasuk kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Baca juga : 14 Wakil Indonesia di India Open 2023 Namun, di sisi lain, kelompok etnis lain menyatakan kekhawatiran bahwa mereka tidak akan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan keuntungan lainnya jika Meitei diakui sebagai 'scheduled tribe'. Luka tembak menjadi jenis cedera yang paling umum terjadi pada korban tindak kekerasan antar-etnis itu, menurut pejabat dari beberapa rumah sakit seperti Institut Ilmu Kedokteran Regional, Institut Ilmu Kedokteran Jawaharlal Nehru, dan Rumah Sakit Distrik Churachandpur. "Sebagian besar pasien datang dengan luka tembak parah atau terkena pukulan di kepala dengan lathi (tongkat)," tutur Dr Mang Hatzow dari Rumah Sakit Distrik Churachandpur. Baca juga : Perang Dunia Pertama yang Mengubah Tatanan Dunia Sejumlah gambar-gambar dari berbagai sumber media lokal menampakkan gedung-gedung terbakar dan kendaraan yang hancur, sementara asap hitam menyelimuti udara di sekitar lokasi bentrokan antar-etnis tersebut. Situasi yang semakin meruncing akhirnya memaksa pihak militer India turun tangan untuk membantu menstabilkan situasi. Selama lima hari, akses internet seluler pun diputuskan sebagai salah satu langkah antisipasi. Tak hanya itu, Gubernur negara bagian Manipur, Anusuiya Uikey, mengeluarkan perintah tegas yang memerintahkan penembakan di tempat pada upaya menangani situasi yang memburuk tersebut.

Perang Antar-Etnis Pecah di India, Puluhan Ribu Orang Mengungsi

EVOS Fams, Buat Kamu yang Pertama Kali Login di EVOS TOP UP: Dapat 3% Cashback

Ada Apa! Kepala BPN Luwu Utara Enggan Temui Wartawan

BeritaLainnya

EVOS Fams, Buat Kamu yang Pertama Kali Login di EVOS TOP UP: Dapat 3% Cashback

Ada Apa! Kepala BPN Luwu Utara Enggan Temui Wartawan

BRI Branch Office Pluit Region 6/Jakarta 1 Tandatangani MoU Payroll dengan PT Lucky Mom Indonesia

Mengubah Potensi Menjadi Realita: Kredit BRI KC Kalimalang Siap Dukung Ekspansi Miliaran Rupiah Celsie

KAI Logistik Wujudkan Komitmen Green Logistics Melalui Transparansi Jejak Karbon di Invoice Pelanggan

BRI Region 6/Jakarta 1 Resmikan Pembukaan BRI KCP Sedayu City

Kapolda Sulsel Silaturahmi ke Pangdam XIV Hasanuddin, Perkuat Sinergitas TNI-Polri jaga Stabilitas Keamanan Wilayah

BRI Branch Office Otista Region 6/Jakaarta 1 Gandeng RS Premiere Jatinegara Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan EKG bagi Pekerja

Hati-Hati, Ancaman Scam Lewat Gmail Makin Marah

Berita Terkini

Recommended

Mengenal CRM Call Center, Fungsi dan Manfaatnya Untuk Perusahaan

Kristalina Georgieva IMF Sebut Suku Bunga Tinggi Hingga 2025

Perusahaan Global Berlomba Lomba Pakai Stablecoin. Kenapa?

Pemerintah Rencanakan ‘Tourism Fund’ Rp1 Triliun, Untuk Pulihkan Pariwisata Bali

Perang Antar-Etnis Pecah di India, Puluhan Ribu Orang Mengungsi

BeritaTerkait

BeritaLainnya

Recommended