Luka tembak menjadi jenis cedera yang paling umum terjadi pada korban tindak kekerasan antar-etnis itu, menurut pejabat dari beberapa rumah sakit seperti Institut Ilmu Kedokteran Regional, Institut Ilmu Kedokteran Jawaharlal Nehru, dan Rumah Sakit Distrik Churachandpur.
“Sebagian besar pasien datang dengan luka tembak parah atau terkena pukulan di kepala dengan lathi (tongkat),” tutur Dr Mang Hatzow dari Rumah Sakit Distrik Churachandpur.
Baca juga : Perang Dunia Pertama yang Mengubah Tatanan Dunia
Sejumlah gambar-gambar dari berbagai sumber media lokal menampakkan gedung-gedung terbakar dan kendaraan yang hancur, sementara asap hitam menyelimuti udara di sekitar lokasi bentrokan antar-etnis tersebut.
Situasi yang semakin meruncing akhirnya memaksa pihak militer India turun tangan untuk membantu menstabilkan situasi. Selama lima hari, akses internet seluler pun diputuskan sebagai salah satu langkah antisipasi.