“Apapun putusan MK nanti, ini bukan sekadar soal hukum. Ini soal arah bangsa. Kita mau tetap pada jalur demokrasi, atau kembali ke rezim bayonet yang mengekang kritik dan kontrol?” tegasnya.
Bagi masyarakat sipil, revisi UU TNI bukan sekadar kebijakan. Ini adalah simbol dari tarik ulur antara demokrasi dan kekuatan lama yang ingin bangkit kembali.
“Gelanggang Mahkamah Konstitusi pun kini menjadi arena pertarungan antara dua kutub itu dan hasilnya akan menentukan arah Indonesia ke depan,” pungkas Bunga Aktivis Sosial di Luwu Utara ini,” pungkasnya.
* Benny/Yus