Gill Pratt, Kepala Peneliti Toyota, memaparkan data penelitiannya yang terbalik dari anggapan orang-orang selama ini tentang mobil listrik.
Namun penelitian Pratt mengungkap hanya bergantung pada mobil listrik berbasis baterai saja, tanpa memperhatikan teknologi lain seperti hybrid atau hidrogen, justru bisa berdampak lebih buruk untuk lingkungan.
Dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos beberapa waktu lalu, Pratt mengatakan mobil listrik memang tidak menghasilkan emisi gas buang, tapi sangat tergantung pada ketersediaan litium, mineral yang banyak digunakan untuk produksi paket baterai.
Pratt kemudian menjelaskan masalah di balik mobil listrik bertenaga baterai melalui contoh sederhana. Misalnya, 100 mobil berbahan bakar mesin akan mengeluarkan 250 g/km CO2.