“Mereka hadir di tengah-tengah masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Disabilitas dan lansia seringkali terabaikan, tapi kali ini tidak. Saya sangat menghargai itu,” tambahnya.
Selain bentuk kepedulian sosial, program ini juga menjadi bagian penting dalam pendataan akurat jumlah penyandang disabilitas dan lansia di Luwu Utara.
Data ini sangat penting dalam mendukung kebijakan inklusif dan program bantuan sosial dari pemerintah. Kasrum menegaskan bahwa program jemput bola akan terus dilanjutkan secara berkala di berbagai wilayah di Luwu Utara, bekerja sama dengan pemerintah desa dan perangkat kecamatan.
“Kami ingin semua warga, apapun kondisinya, tercatat secara sah sebagai penduduk dan mendapatkan hak administrasinya,” tegasnya.
Namun bagi keluarga para penyandang disabilitas dan lansia, kedatangan petugas Dukcapil ke rumah mereka adalah bentuk perhatian nyata dari negara.