Sementara pemateri pelatihan fasilitator pertanian, Kristina Triwati, mengajak para insan pande dan sangayoka CUSS serta anggota terus mengawal dan mendukung program-program dan kegiatan pertanian secara maksimal, dengan teknologi yang sesuai, spesifik lokasi, aman, efektif, dan efisien.
“Selama ini kita lebih ke arah kuantitas, dengan prinsip keberlanjutan suka tidak suka kita harus mempertimbangan kualitas. Pasar global ingin produk pertanian berkualitas, aman, bersih, bebas dari residu pestisida. Salah satunya adalah dengan cara menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan,” terang Wati panggilan akrab pelatih TOT fasilitator pertanian dengan jumlah 25 orang.
Ia menambahkan, keamanan pangan menjadi kunci yang sangat penting untuk diperhatikan.