“Kami akan mengecek langsung ke pelanggan yang merasa ada kenaikan signifikan dalam pembayaran,” kata Moses dalam wawancara pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun tarif resmi belum berubah, biaya operasional PDAM terus meningkat.
“Bahan-bahan material dan kimia untuk pengolahan air sudah melambung tinggi di pasaran,” ujarnya.
Selain itu, Moses mengungkapkan bahwa PDAM Toraja Utara kini menggunakan sistem kompensasi dalam distribusi air, bukan lagi gravitasi seperti sebelumnya.
“Karena hujan tinggi, air sering kotor, jadi kami berusaha memastikan kualitasnya tetap baik. Itu butuh biaya tambahan,” tambahnya.
Meskipun demikian, Moses menegaskan bahwa tarif yang diterapkan PDAM Toraja Utara masih dalam batas yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.