Dalam penutupnya, Pastor Harda mengajak umat untuk menghidupi Paskah sebagai semangat memulihkan kehidupan, saling menghargai perbedaan, bekerja sama tanpa menyisihkan, serta merajut kembali persaudaraan yang harmonis.
“Paskah adalah kemenangan kebaikan atas kebencian, pengampunan atas dendam, dan hati yang lembut atas kekerasan hati. Itulah semangat kebangkitan yang harus kita bawa dalam hidup setiap hari,” tandasnya.
Sementara itu, Stanis Mangande, Ketua Panitia Paskah 2025 sekaligus Ketua Stasi Teteuri, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian Paskah berjalan lancar dan penuh sukacita.
Ia juga menekankan pentingnya perayaan ini sebagai ajang mempererat persaudaraan lintas stasi.
“Perayaan Paskah ini melibatkan seluruh stasi di Wilayah II. Ini menjadi simbol kebersamaan, sekaligus panggilan untuk menghidupi nilai-nilai Kristus dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Stanis.