“Pemanfaatan teknologi blockchain sangatlah banyak, dan tidak terbatas pada sektor perekonomian saja, sayangnya, tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong rendah. Untuk itu, kami turut serta pada rangkaian MulungFest 2024, guna menyokong edukasi publik seputar Web3 dan aset kripto, itu sendiri,” pungkas Jimmy.
Apalagi, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Consensys bersama YouGov, tercatat bahwa sepanjang tahun 2024, Indonesia merupakan negara dengan tingkat pemahaman aset kripto terendah, bahkan di bawah Jepang dan Vietnam.
Berbanding terbalik dengan posisi Indonesia sebagai negara teratas di Asia dengan tingkat awareness pada aset kripto, tertinggi sepanjang 2024. Hal ini membuktikan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia cukup sadar tetapi tidak memahami aset kripto.