Ketika mereka menetap di tempat baru, mereka cenderung beradaptasi dengan budaya setempat, sehingga lambat laun adat dan tradisi asli Rampi mulai luntur.
Selain migrasi, perkawinan antar suku juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap punahnya budaya asli Rampi.
Generasi muda yang menikah dengan orang dari luar komunitas mereka sering kali tidak melestarikan adat istiadat leluhur.
Ini menyebabkan hilangnya bahasa, ritual adat, serta kepercayaan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Faktor eksternal seperti minimnya perhatian pemerintah dalam pengembangan infrastruktur dan pendidikan juga mempercepat proses kepunahan budaya Suku Rampi.
Jalan menuju Rampi sangat sulit dilalui, sehingga akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi menjadi sangat terbatas.