Ia menilai upaya pengaburan jejak sejarah kebudayaan adalah model penjajahan gaya baru dengan cara menghilangkan dan memanipulasi kesadaran kolektif masyarakat.
“Sejatinya sebagai manusia Indonesia yang berakal kita tidak mudah menuduh hasil olah pikir yang dimanifestasikan dalam bentuk kesenian khususnya wayang di anggap sesat, karena sejatinya budaya tanpa agama tidak bagus, agama tanpa budaya tidak tepat. Sehingga jika bersama, budaya dan agama tentu akan menjadi seimbang dan sangat baik,’ paparnya.
Ono mengatakan berkepribadian dalam kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjalanan bangsa, karena sesunguhnya kebudayaan khususnya wayang merupakan keseluruhan dari hasil olah fikir dan olah fisik masyarakat untuk menjalani kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, dimana didalam kesenian wayang terdapat tata nilai yang layak dan perlu kita serap bersama.