<strong>JENGGALA.ID</strong> - Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa negaranya telah memulai perang yang sulit dan berlarut-larut sebagai respons terhadap serangan yang mematikan dari kelompok Hamas. Ini adalah fase awal dari konflik, di mana sebagian besar pasukan militan Hamas berhasil menembus wilayah Israel. Namun, Israel segera merespons dengan melakukan serangan balasan. Perdana Menteri Netanyahu menegaskan bahwa perang ini akan berlanjut tanpa syarat dan tanpa jeda sampai mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama Israel adalah untuk menghilangkan kemampuan dan niat Hamas untuk mengancam dan merugikan warga Israel dalam jangka waktu yang panjang. Netanyahu juga berkomitmen untuk memulihkan keamanan bagi warga Israel dan percaya bahwa Israel akan berhasil dalam pertempuran melawan kelompok militan Palestina ini.<!--nextpage--> Kabinet politik dan keamanan Israel telah mengadakan pertemuan dan mengambil sejumlah keputusan operasional untuk menghancurkan kemampuan militer serta pemerintahan Hamas dan Otoritas Palestina. Salah satu langkah yang diambil adalah menghentikan pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke Jalur Gaza. Eskalasi konflik ini dimulai setelah serangan mendadak oleh Hamas yang meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza. Dampaknya telah menimbulkan korban di kedua belah pihak, dengan banyak warga Israel dan Palestina yang tewas atau terluka. Netanyahu sebelumnya telah menyatakan perang terhadap Hamas dan bersumpah bahwa mereka akan membayar atas tindakan mereka terhadap Israel. Respons internasional terhadap konflik ini juga sangat beragam, termasuk dukungan dari Amerika Serikat kepada Israel dan pertemuan yang dijadwalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas eskalasi konflik ini.<!--nextpage-->