Pejabat NATO lainnya juga mengungkapkan bahwa KFOR telah memutuskan untuk meningkatkan kehadiran dan aktivitasnya di utara Kosovo sebagai respons terhadap situasi yang berkembang. KFOR sebelumnya telah meningkatkan kehadirannya di Kosovo sejak Mei lalu dengan mengerahkan sekitar 500 tentara dari Turki, yang kemudian digantikan oleh tentara Bulgaria dan Yunani. Mereka juga siap untuk melakukan “penyesuaian lebih lanjut” jika diperlukan untuk memenuhi mandat pemeliharaan perdamaian.
Sementara itu, Gedung Putih pada Jumat (29/9) mendeteksi adanya penumpukan besar pasukan Serbia di perbatasan Kosovo dan mendesak Beograd untuk menarik pasukan tersebut guna menghindari eskalasi ketidakstabilan situasi. Pada Minggu (24/9), terjadi baku tembak dan pembunuhan seorang polisi Kosovo di sebuah biara yang terletak di desa dekat perbatasan Serbia. Kejadian ini menjadi salah satu eskalasi paling serius dalam konflik di bekas provinsi yang memisahkan diri tersebut selama bertahun-tahun.