<strong>JENGGALA.ID</strong> - Lionel Messi memiliki peluang besar untuk memenangi Ballon d'Or yang kedelapan pada Selasa (31/10) dini hari nanti. Namun, ada beberapa statistik yang bisa mengancam peluang La Pulga untuk naik ke podium juara. Messi dianggap sebagai salah satu kandidat kuat untuk meraih trofi tersebut, tetapi ia memiliki pesaing berat, yaitu Erling Haaland. Meskipun Piala Dunia 2022 dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Messi sebagai favorit dalam Ballon d'Or 2023, Haaland juga memiliki alasan kuat. Haaland tampil luar biasa bersama Manchester City musim lalu. Dia bahkan memecahkan rekor sebagai top skor Liga Inggris dalam satu musim dan membantu Manchester City meraih gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala FA. Selain prestasi cemerlang Haaland, ada hal lain yang bisa mengancam peluang Messi untuk meraih gelar Ballon d'Or tahun ini, yaitu tren pemenang trofi tersebut dalam tiga edisi terakhir setelah Piala Dunia.<!--nextpage--> Pada tiga penyelenggaraan Ballon d'Or terakhir setelah Piala Dunia, pemenangnya tidak selalu merupakan pemain yang meraih gelar Piala Dunia. Sebagai contoh, pada 2010, saat Spanyol menjadi juara dunia, Lionel Messi yang memenangkan Ballon d'Or. Begitu juga pada 2014 ketika Jerman sukses di Brasil, Cristiano Ronaldo yang membawa pulang Ballon d'Or. Bahkan, pada edisi enam tahun lalu, saat Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018, Luka Modric menjadi pemenang Ballon d'Or. Pemain terakhir yang memenangkan Ballon d'Or setelah meraih gelar juara dunia adalah Fabio Cannavaro pada tahun 2006. Debat antara Messi dan Haaland terus memanas menjelang pengumuman pemain terbaik 2023 dalam acara yang pertama kali digagas oleh majalah France Football tersebut.<!--nextpage-->