Alumni BINUS University dari School of Computer Science jurusan Game Application and Technology, Raihan Akbar Muhammad, berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Di balik kelulusannya, dirinya harus melalui perjuangan luar biasa melawan Attention Deficit Disorder (ADD) yang dimilikinya. Gangguan ini membuatnya sulit memusatkan perhatian terhadap satu hal dalam satu waktu. Akibatnya, ia sering kali tidak bisa fokus saat mengikuti perkuliahan di dalam kelas. Terlebih, jurusan kuliahnya memiliki cakupan materi yang cukup luas dan selalu berkembang. Materi kuliahnya tidak hanya mencakup teori dan kemampuan teknis, tapi juga teknologi yang digunakan hingga tren di industri game. Meski begitu, Raihan tidak patah semangat. Dirinya memilih untuk belajar dengan guru les privat di luar waktu perkuliahan. Lingkungan privat yang lebih tenang membantunya fokus dan menyerap materi lebih optimal.<!--nextpage--> Menguasai materi dengan kondisi ADD bukanlah satu-satunya kendala yang dihadapi Raihan selama masa kuliah. Tantangan lebih besar datang ketika ia harus mulai mengerjakan skripsi dengan judul <i>'Using Game as a Medium to Learn World War II</i>'. Salah satu tantangan utamanya adalah pelaksanaan survei yang tidak bisa dilakukan secara langsung karena pandemi. Untungnya, Raihan mendapat bantuan dari para alumni BINUS. “Memang berat, sih, saat pembuatan skripsi di pandemi, terutama melakukan survei. Tetapi alhamdulillah sudah lega, dan saya dibantu dengan koneksi saya ke sekolah alumni saya untuk mencari tempat survei,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/7). Tak kalah penting, ia juga mengaku mampu menjalani masa kuliahnya berkat dukungan penuh dari orang tua dan teman-temannya. Baginya, orang tua merupakan suporter utamanya, terutama ibu.<!--nextpage--> <b>BINUS University, School of Computer Science</b> Di samping bantuan dari koneksi alumni, masa perkuliahan Raihan juga semakin maksimal dengan berbagai sumber daya yang disediakan oleh BINUS School of Computer Science. Salah satunya adalah laboratorium GAT yang dilengkapi komputer spesifikasi tinggi serta studio editing untuk mendukung sistem pembelajaran program Game Application and Technology. Selama kuliah di BINUS Univeristy, dirinya tidak hanya belajar di dalam kelas. Ia juga cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan di luar jadwal kuliah. Di samping mengikuti kelas privat, alumni BINUS ini juga pernah beberapa kali menjadi peserta konferensi serta menyelesaikan <i>track research</i>. Berbekal ilmu dan pengalaman yang didapatkannya selama kuliah, dia pun berharap bisa menemukan pekerjaan yang tepat untuk membantu orang tuanya.<!--nextpage--> “Saya harap bisa menemukan pekerjaan yang dapat membekalkan saya agar hidup mandiri, sehingga di masa depan bisa membantu orang tua saya di masa tua mereka," ucapnya. Saat ini, Raihan sedang sibuk mempersiapkan diri untuk pindah ke Jepang karena ia memiliki impian untuk berkarier di Negeri Sakura. Raihan pun juga mengambil kursus bahasa Jepang sambil tetap meningkatkan kemampuan dan wawasan di bidang pengembangan game. Kisah Raihan membuktikan bahwa siapa pun bisa berusaha meraih mimpi meskipun mempunyai disabilitas mental. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa lingkungan sekitar sangat memengaruhi usaha tersebut. Usaha kerasnya didukung oleh sumber daya yang tersedia di BINUS University. Tidak hanya sumber daya berupa fasilitas, tapi juga SDM yang mumpuni seperti jaringan alumni BINUS.<!--nextpage--> Informasi lebih lengkap terkait BINUS University School of Computer Science dapat ditemukan pada <a href="https://socs.binus.ac.id/">tautan berikut</a>. <h3>Tentang BINUS Media & Publishing</h3> BINUS UNIVERSITY merupakan Perguruan Tinggi Indonesia berkualitas global yang telah terakreditasi Unggul dari BAN-PT dan mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkatan dunia seperti QS (Quacquarelli Symmonds) dan Times Higher Educations. Dengan pengalaman selama 42 tahun membina Nusantara melalui pendidikan, BINUS UNIVERSITY memiliki visi utama, yakni sebagai “A World-class university, fostering and empowering the society in building and serving the nation.” BINUS UNIVERSITY memiliki 12 kampus yang tersebar di beberapa kota di Indonesia yang terdiri dari 6 kampus di Jakarta, 2 kampus di Tangerang, 1 kampus di Bekasi, 1 kampus di Bandung, 1 kampus di Malang, dan 1 Kampus di Semarang. Selain itu BINUS juga memiliki Online Campus yang menyediakan layanan pendidikan jarak jauh.<!--nextpage--> BINUS UNIVERSITY berkomitmen 2 dari 3 lulusan BINUS UNIVERSITY bekerja di perusahaan global atau menjadi entrepreneur. Tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar di kampus, mahasiswa juga diberikan pengalaman langsung di dunia industri. Komitmen ini diwujudkan melalui Program (2+1)+1. Program (2+1)+1 ditujukan bagi mahasiswa yang ingin merasakan pengalaman belajar multi-kampus dengan konsep belajar selama dua tahun di kampus asal, 1 tahun di kampus BINUS di kota lain; serta 1 tahun mengambil 1 dari 7 track Enrichment yang disediakan, yaitu: Internship, Community Development, Research, Start-Up Business, atau Study Abroad (kuliah di luar negeri), serta Further Study untuk beberapa program studi tertentu, serta specific independent study.<!--nextpage--> <strong>Press Release ini juga sudah tayang di <a href="https://www.vritimes.com/id/articles/7f6a0629-82c4-11ee-b831-0a58a9feac02/48030428-3f78-11ef-bf05-0a58a9feac02">VRITIMES</a></strong>