“Saya harap bisa menemukan pekerjaan yang dapat membekalkan saya agar hidup mandiri, sehingga di masa depan bisa membantu orang tua saya di masa tua mereka,” ucapnya.
Saat ini, Raihan sedang sibuk mempersiapkan diri untuk pindah ke Jepang karena ia memiliki impian untuk berkarier di Negeri Sakura. Raihan pun juga mengambil kursus bahasa Jepang sambil tetap meningkatkan kemampuan dan wawasan di bidang pengembangan game.
Kisah Raihan membuktikan bahwa siapa pun bisa berusaha meraih mimpi meskipun mempunyai disabilitas mental. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa lingkungan sekitar sangat memengaruhi usaha tersebut.
Usaha kerasnya didukung oleh sumber daya yang tersedia di BINUS University. Tidak hanya sumber daya berupa fasilitas, tapi juga SDM yang mumpuni seperti jaringan alumni BINUS.