Menguasai materi dengan kondisi ADD bukanlah satu-satunya kendala yang dihadapi Raihan selama masa kuliah. Tantangan lebih besar datang ketika ia harus mulai mengerjakan skripsi dengan judul ‘Using Game as a Medium to Learn World War II‘.
Salah satu tantangan utamanya adalah pelaksanaan survei yang tidak bisa dilakukan secara langsung karena pandemi. Untungnya, Raihan mendapat bantuan dari para alumni BINUS.
“Memang berat, sih, saat pembuatan skripsi di pandemi, terutama melakukan survei. Tetapi alhamdulillah sudah lega, dan saya dibantu dengan koneksi saya ke sekolah alumni saya untuk mencari tempat survei,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/7).
Tak kalah penting, ia juga mengaku mampu menjalani masa kuliahnya berkat dukungan penuh dari orang tua dan teman-temannya. Baginya, orang tua merupakan suporter utamanya, terutama ibu.