Baca juga: Sempat Diancam Boikot, Elektabilitas PDIP Jawa Barat Tetap Teratas
Mahfud MD menegaskan bahwa informasi intelijen sangat penting untuk bekerja. Ia lalu memberikan contoh mengenai informasi intelijen yang sering diterima, seperti mengenai pelaksanaan demonstrasi.
Namun, menurut Mahfud, informasi tersebut tidak boleh dibocorkan ke pihak manapun.
Oleh karena itu, Mahfud bingung kenapa ia tidak diperbolehkan untuk mengumumkan dugaan adanya transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun.
Mahfud kemudian mempertontonkan bukti bahwa dirinya selalu menerima informasi intelijen dari Kepala BIN setiap malam.
“Masa saya tidak boleh mengumumkannya? Setiap malam saya dan Pak Budi Gunawan berkomunikasi melalui WhatsApp untuk mendapatkan info intelijen. ‘Pak, besok tampaknya akan ada demonstrasi di sana, pak’. ‘Iya, pak, sudah. Ini adalah korlapnya, ini adalah kekuatannya, cukup di polsek, cukup di polres, atau harus di mabes’,” jelas Menko Polhukam.