Salah satu tokoh yang menjadi korban dari pendekatan yang lebih keras ini adalah Hu Yaobang, yang menjabat sebagai sekretaris jenderal PKT sejak tahun 1980 dan mendorong reformasi demokratis. Pada Januari 1987, ia dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya.
Peristiwa pada musim semi tahun 1989 dipicu oleh kematian Hu pada pertengahan April. Hu menjadi martir bagi gerakan liberalisasi politik. Pada hari pemakamannya (22 April), puluhan ribu mahasiswa berkumpul di Lapangan Tiananmen untuk menuntut reformasi demokratis dan tuntutan lainnya.
Selama beberapa minggu berikutnya, mahasiswa dari berbagai kelompok bergabung menjadi satu untuk mencari reformasi politik, sosial, dan ekonomi.
Baca juga : Kalahkan Real Madrid, Baru Bermimpi Jadi Juara Liga Champions