Setelah sampai, Patung Tuan Meninu kemudian diletakkan di Armida Tuan Meninu yang berada di Stasi kelurahan Pohon Siri.
Tak lama dari itu, dimulai pengarakkan Tuan Ma dan Tuan Ana menuju Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka sebelum dimulainya ibadah Jumat Agung.

Setelah ibadah Jumat Agung selesai, pada malam hari dimulailah prosesi darat yakni pengarakkan Tuan Ma dan Tuan Ana keliling Kota Larantuka.
Pengarakkan ini diikuti oleh seluruh peziarah yang bisa menghabiskan waktu hingga sebelum matahari terbit.
Kemudian pada hari sabtu siang, ketiga patung ini dihantarkan kembali ke Kapelanya masing-masing. Tuan Ma dan Tuan Ana dihantarkan melalui darat seperti biasa, dan Tuan Meninu dihantarkan kembali menyebrangi lautan. Prosesi ini dalam bahasa Nagi (Larantuka) disebut dengan ‘Anta Tuan Bale’ atau menghantarkan Tuhan kembali.