Namun, dalam kenyataannya, hasil pembakaran bensin menghasilkan berbagai emisi berbahaya seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan materi partikulat lainnya (PM). Hal ini terjadi karena udara yang digunakan untuk pembakaran pada mesin kendaraan terdiri dari beragam zat pengotor.
Dengan kata lain, knocking akan menghasilkan lebih banyak emisi polusi udara karena proses pembakaran pada mesin menjadi tidak sempurna. Inilah mengapa nilai oktan bahan bakar kendaraan memiliki dampak langsung terhadap tingkat polusi udara, karena bensin dengan nilai oktan yang tidak sesuai dapat memicu pelepasan lebih banyak gas penyebab polusi.
Baca juga : Green Canyon Pangandaran yang Menakjubkan
Selain itu, knocking juga berhubungan erat dengan kompresi mesin kendaraan. Mesin dengan kompresi rendah, seperti yang umumnya digunakan pada kendaraan industri atau mobil klasik, dapat menggunakan bensin dengan nilai oktan rendah tanpa masalah. Namun, mesin dengan kompresi tinggi memerlukan bensin dengan nilai oktan yang tinggi untuk menghindari knocking.