Kendati begitu, dirinya menyayangkan pemerintah yang seharusnya menjalankan tanggung jawab itu.Terlebih, jalan tersebut sejak Indonesia merdeka tak pernah tersentuh pembangunan.
“Kami meminta Pemerintah yang berwenang sesuai SK status jalan untuk turun tangan mencarikan solusi terhadap kondisi yang sangat memprihatinkan,” jelas dia.
Lebih lanjut, Gidion Pasande mengatakan bahwa, jika permasalahan ini terus dikerjakan oleh swadaya masyarakat, maka akan memperburuk citra pemerintah yang dinilai tak mampu menuntaskannya.
“Pemerintah harusnya malu karena ketidakmampuan bekerja melayani kebutuhan rakyat,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi swadaya masyarakat Seko Lemo melalui panitia terbentuk merencanakan target perbaikan ruas jalan mulai dari Kalaha (Desa Embonatana, Seko Tengah) menuju Desa Malimongan sepanjang 11 km dan Desa Tirobali hingga ke jalan Poros Mabusa sepanjang kurang lebih 30 kilometer.