Terkadang, pandangan diskriminatif terhadap tato juga tergantung pada budaya, agama, dan nilai-nilai lokal suatu masyarakat. Beberapa masyarakat masih memiliki pandangan tradisional negatif terhadap tato, sementara masyarakat lainnya lebih terbuka terhadap tato sebagai bentuk ekspresi individu.
Banyak masyarakat dari berbagai budaya di seluruh dunia menganggap praktik tato sebagai bagian integral dari warisan budaya mereka. Tatto adalah seni tubuh dengan makna sosial, religius, filosofis, dan simbol identitas budaya.
Masyarakat suku Dayak memiliki tradisi yang di kenal sebagai “tutang”, yang di berikan kepada mereka yang di anggap berjasa dalam tolong menolong. Tradisi ini masih di praktikkan secara kuno dengan menggunakan mata jarum yang dipukul dengan kayu ulin bulat sebesar jari. Tatto “tutang” memiliki makna sosial, religius, dan simbolik dalam budaya suku Dayak, serta menggambarkan identitas sosial dan status dalam masyarakat mereka.